Rabu, 27 Mei 2015

Sistem Peredaran Darah Hewan



Sistem Peredaran Darah Hewan
·         Invertebrata
Sistem Peredaran  Cacing Tanah
Darah pada cacing tanah beredar di dalam pembuluh, oleh sebab itu disebut sebagai peredaran darah tertutup. Darah pada cacing tanah terdiri atas plasma dan butir-butir darah. Plasma darah mengandung hemoglobin sehingga mampu mengikat oksigen. 

Nama alat dan struktur alat transportasi pada cacing tanah terdiri atas:
Pembuluh darah, berfungsi sebagai saluran darah terdiri atas:
1.      Pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah yang melintang pada bagian punggung (dorsal) cacing tanah.
2.      Pembuluh darah perut (ventral), pembuluh darah yang melintang pada bagian perut (ventral) cacing tanah
3.      Pembuluh kapiler, yang berupa saluran yang menghubungkan pembuluh punggung dengan pembuluh perut. Berfungsi sebagai saluran darah.
4.      Lengkung aorta, yang berfungsi sebagai jantung, sejenis saluran yang berdinding tebal, lebar dan berdenyut.
   
Arah aliran darah:
Lengkung aorta (jantung) => Pembuluh Ventral => Kapiler (diseluruh jaringan tubuh) => Pembuluh Dorsal => Lengkung Aorta

Cacing tanah menyerap oksigen melalui seluruh permukaan tubuhnya secara difusi. Oksigen tersebut akan masuk ke dalam pembuluh darah kapiler. Selanjutnya oksigen akan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah punggung kemudian masuk ke pembuluh darah di usus yang kaya zat-zat makanan. Selanjutnya darah dari pembuluh darah punggung akan menuju ke lengkung aorta. Lengkung aorta berdenyut dan berfungsi sebagai jantung.
Dari lengkung aorta, darah mengalir ke tubuh bagian depan dan bagian belakang melalui pembuluh perut. Dari pembuluh perut, darah melalui kapiler kemudian masuk kembali kepembuluh punggung dan kemudian kembali lagi ke lengkung aorta, demikian seterusnya.

2. Sistem Peredaran Serangga
Sistem peredaran darah pada serangga merupakan sistem peredaran darah terbuka, karena darah beredar tanpa melalui pembuluh darah.


Nama dan struktur alat-alat transportasi pada belalang antara lain:
a.       Jantung pembuluh, berupa gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung dan berfungsi sebagai jantung.
b.      Aorta, saluran di muara jantung pembuluh, berfungsi sebagai saluran darah
c.     Ostium (lubang halus), pori-pori kecil dan berdenyut pada jantung pembuluh dan berfungsi menyalurkan darah dari seluruh jaringan tubuh kembali ke jantung pembuluh.
d.    Hemolimfa, Darah atau cairan tubuh Serangga

Arah Aliran Darah:
Jantung pembuluh => Arteri => Rongga Tubuh ( Hemosel) => Jaringan Tubuh => Jantung pembuluh

Sistem peredarah darah pada serangga, misalnya pada belalang. Sistem transportasi pada belalang terdiri atas pembuluh beruas-ruas yang menyerupai gelembung-gelembung memanjang di daerah punggung, di atas saluran pencernaan. Bagian belakang pembuluh tersebut tertutup dan bagian depannya terbuka. Pembuluh ini berfungsi sebagai jantung dan disebut sebagai jantung pembuluh.
Pada saat jantung pembuluh berdenyut, darah keluar dari jantung pembuluh dan mengalir ke bagian depan aorta. Dari aorta ke jaringan tubuh dan beredar bebas di dalam rongga-rongga tubuh (hemosoel) tanpa melalui pembuluh darah. Dari seluruh tubuh, darah masuk kembali ke jantung pembuluh melalui ostium. Darah pada serangga tidak mengandung hemoglobin sehingga hanya berfungsi menggangkut sari makanan. Plasma darah pda serangga berwarna jernih dikarenakan mengandung sel-sel darah yang tidak berwarna, dan bekerja sebagai fagosit untuk membinasakan organisme asing.
Oksigen pada belalang di edarkan oleh sistem trakea. Oksigen masuk melalui stigma. Stigma berbentuk lubang sepasang dan terdapat pada setiap ruas tubuhnya. Kemudian dari stigma, oksigen masuk ke dalam trakea dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh.

Sistem Peredaran Darah pada Echinodermata

Sistem Peredaran Darah pada Echinodermata
Hewan yang termasuk ke dalam filum Echinodermata sudah memiliki rongga tubuh (selom). Selom berisi cairan yang bertindak sebagai “darah”, karena cairan ini akan merendam semua jaringan tubuh agar dapat memberikan bahan makanan yang sudah dicerna dan oksigen kepada sel-sel. Sebaliknya sisa bahan makanan hasil metabolisme akan dikembalikan ke dalam cairan selom.

Rongga selom dibatasi oleh deretan sel-sel yang permukaannya dilengkapi oleh bulu-bulu getar. Gerakan bulu getar akan membantu aliran cairan selom supaya proses peredaran darah dapar terjadi. Cairan selom tidak berwarna merah.

Berdasarkan hal di atas, maka Echinodermata belum mempunyai pembuluh darah khusus, jantung dan sel-sel darah.


Sistem Peredaran Darah pada
Sistem Peredaran pada Mollusca

Mollusca sudah memiliki sistem peredaran yang dilengkapi dengan jantung meskipun sel-sel darahnya belum sempurna. Karena sel-sel darahnya belum sempurna maka cairan yang beredar tidak berwarna merah.

Contoh hewan yang termasuk mollusca adalah siput.




Siput mempunyai jantung yang memiliki tiga ruangan, dua serambi dan satu bilik. Serambi berfungsi untuk menerima cairan dari peredaram sedangkan bilik berfungsi untuk mengeluarkan cairan masuk ke dalam peredaran. Jantung berada di dalam rongga tubuh (selom).

“Darah” dipompakan oleh jantung dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah nadi. Pembuluh ini makin jauh dari jantung, percabangannya makin halus. Ujung-ujung percabangan halus pembuluh darah nadi akan menumpahkan darah ke dalam sinus (celah-celah antara jaringan). Setelah mencapai sinus darah akan mencapai sel-sel dan dimanfaatkan dalam proses metabolisme.

Dari sinus, darah yang membawa hasil metabolisme akan ditampung dalam pembuluh darah balik. Pembuluh darah balik akan kembali ke jantung melalui serambi. Serambi akan menampung darah dari tubuh, sedangkan serambi kiri akan menampung darah dari alat pernapasan.

Bilik jantung hanya berjumlah satu, berfungsi untuk menampung darah dari serambi kanan yang kaya akan karbon dioksida dan dari serambi kiri yang kaya akan oksigen. Oleh karena itu pada bilik terjadi percampuran antara dua jenis darah yang berbeda kandungan gasnya.

Pembuluh darah nadi dan pembuluh darah balik tidak berhubungan langsung tetapi melalui celah-celah, sehingga peredaran darahnya disebut peredaran darah terbuka.

Sistem Peredaran Darah pada Protozoa

      Protozoa, misalnya Amoeba sp. tidak memiliki alat transportasi khusus. Makanan setelah dicerna di dalam rongga makanan langsung diserap oleh protoplasma. Protoplasma adalah materi berupa cairan kental yang mengandung banyak senyawa organik dan merupakan bagian dan sel. Rongga makanan pada Amoeba sp. terbentuk setelah makanan masuk ke dalam sd. Sesudah makanan dicema, sari-sari makanan diedarkan ke seluruh bagian sel, sedangkan zat sisa dikeluarkan melalui membran sd secara difusi.


·         Vertebrata

1.      Sistem Peredaran Darah pada Aves Dan Mammalia             
     Alat peredaran darah pada aves (burung) mirip dengan peredaran darah pada manusia. Alat peredaran darah pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darahnya merupakan peredaran darah tertutup dan rangkap.

Jantung burung memiliki empat ruangan dengan sekat yang sempurna, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri sehingga tidak terjadi percampuran antara darah yang banyak mengandung oksigen dan darah yang banyak mengandung karbon dioksida. Pembuluh darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh nadi (arteri) dan pembuluh balik (vena).

Pembuluh nadi menyalurkan darah dari jantung ke seluruh tubuh. Pembuluh balik menyalurkan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pembuluh nadi yang besar disebut aorta. Pembuluh nadi tersebut kemudian bercabang-cabang menjadi pembuluh arteri yang lebih kecil.   

                      

 
                                            

Darah dari seluruh tubuh yang banyak mengandung karbon dioksida ditampung pada serambi kanan jantung. Darah dari serambi kanan dialirkan ke bilik kanan, kemudian mengalir ke paru-paru melalui pembuluh nadi paru-paru. Di dalam paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh hemoglobin di dalam sel-sel darah merah. Darah dan paru-paru yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke serambi kiri, kemudiari ke bilik kiri dan akhirnya dipompa ke luar jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh nadi.


2. Sistem Peredaran Darah pada Reptilia
    Salah satu contoh reptilia yang kita pelajari sistem peredaran darahnya adalah kadal. Alat peredaran darah pada kadal terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Peredaran darah pada reptilia merupakan sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Jantung reptilia memiliki empat ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Sekat antara bilik kiri dan bilik kanan tidak sempurna.

Akan tetapi, terjadinya percampuran antara darah yang banyak mengandung oksigen dan darah yang banyak mengandung karbon dioksida dapat dihindari. Sebabnya ialah pada waktu bilik berkontraksi, sekat menutup sehingga darah dari bilik kiri tidak bercampur dengan darah dan bilik kanan. Reptilia pada umumnya mempunyai dua aorta, yaitu aorta kanan dan aorta kiri

Aorta kanan adalah aorta yang keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri yang keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan berfungsi mengalirkan darah ke tubuh bagian belakang. Aorta kanan dan aorta kiri bertemu pada tubuh bagian belakang.





                         
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan gas karbon dioksida dialirkan ke serambi kanan. Darah dari serambi kanan mengalir ke bilik kanan dan dipompa menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan karbon dioksida dan mengikat oksigen dan udara yang masuk ke dalam gelembung paru-paru. Darah dari paru-paru kemudian dialirkan ke serambi kiri jantung, kemudian ke bilik kiri. Darah dari bilik kiri yang kaya oksigen tersebut kemudian dibawa ke seluruh tubuh melalui pembuluh nadi.




3. Sistem Peredaran Darah pada Amfibi

      a. Darah
     Seperti halnya manusia, katak mempunyai darah yang terdiri dari cairan plasma yang jernih dan sel-sel darah. Plasma darah sebagai pembawa zat terlarut (pelarut) disusun oleh air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah berbentuk bulat panjang, pipih, dan berinti, serta mengandung hemoglobin sebagai pengikat oksigen. Sel-sel darah putih tidak berwarna, mempunyai inti, terdapat dalam berbagai bentuk, dan dapat bergerak bebas (amoeboid).

      b. Alas Peredaran Darah
     Katak mempunyai jantung sebagai alat pemompa darah. Jantung katak memiliki tiga ruangan, yaitu serambi (atrium) kanan, serambi kiri, dan satu bilik (ventrikel). Atrium berdinding tipis, sedangkan ventrikel berdinding tebal dan berbentuk kerucut (ventrikulus cordis). Di bagian belakang atrium kanan jantung terdapat kantong tipis berbentuk segitiga yang disebut sinus venosus. Setiap ujung sinus venosus merupakan muara dari tiga buah pembuluh balik utama, yaitu vena pulmonalis, vena kava anterior, dan vena kava posterior. Berdasarkan asal darahnya, pada katak terdapat tiga sistem pembuluh darah balik, yaitu sistem vena kava, sistem vena pulmo kutaneus, dan vena porta.

1. Sistem vena kava, terdiri atas vena kava anterior dan vena kava posterior yang dilalui darah dari bagian depan (kepala dan tungkai depan) dari bagian belakang (tungkai belakang)
.
2. Sistem vena pulmo kutaneus dilalui darah dan paru-paru dan kulit.  
3.Sistem vena porta ialah vena-vena yang melewati beberapa organ (kelenjar pencernaan) sebelum memasuki jantung. Pada katak terdapat sistem porta hepatika yang membawa hasil pencernaan dari usus ke hati dan sistem porta renalis yang membawa darah dari tungkai belakang atau ekor ke ginjal.

      Di bagian depan dinding bilik terdapat pipa tebal pembuluh nadi utama (trunkus arterious). Trunkus arterious bercabang menjadi dua aorta yang membelok ke kanan dan kiri. Di masing-masing pangkal aorta tersebut terdapat tiga percabangan arteri, yaitu arteri karotis, arteri pulmo kutaneus, dan arkus aorta. Arteri karotis mengalirkan darah ke kepala. Arteri pulmo kutaneus bërcabang menjadi arteri pulmonalis yang membawa darah ke paru-paru dan arteri kutanea yang membawa darah ke kulit. Adapun arkus aorta membawa darah ke bagian belakang tubuh.

        Serambi kanan jantung katak menerima darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari seluruh tubuh. Darah dari serambi kanan dan serambi kiri menuju ke bilik yang terdiri atas satu ruang. Akibatnya, terjadilah percampuran antara darah yang belurn disaring serta banyak mengandung karbon dioksida dan darah yang banyak mengandung oksigen.

     c. Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah katak adalah sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Darah yang berasal dari seluruh tubuh, melalui pembuluh balik dipompa menuju ke serambi kanan, kemudian menuju ke bilik jantung. Darah dari bilik dipompa lagi menuju paru-paru. Di dalam paru-paru, darah melepaskan karbon dioksida dan mengikat oksigen. Selanjutnya, melalui pembuluh balik paru-paru, darah dari paru-paru dialirkan kembali menuju ke serambi kiri, dan kembali ke bilik jantung. Darah dari bilik jantung dipompa atau dialirkan ke seluruh tubuh, demikian seterusnya
.
       Di samping sistem peredaran darah terdapat sistem peredaran limfa. Sistem peredaran limfa berperan membawa cairan dan seluruh tubuh ke dalam peredaran darah. Cairan limfa berisi leukosit dan protein plasma darah. Cairan limfa dari kapiler darah yang masuk ke jaringan dibawa menuju vena melalui pembuluh limfa. Pembuluh-pembuluh limfa mempunyai berbagai diameter dan bentuk. Pada katak terdapat kantong-kantong cairan limfa di bawah kulit. Akibatnya, kulit katak selalu lembap karena memiliki daya absorpsi air yang besar. 





4. Sistem Peredaran Darah pada Pisces


     a. Darah
       Darah ikan terdiri atas plasma dan korpuskula. Korpuskula ialah Se! darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Sel darah merah berbentuk pipih, bulat memanjang, dan mempunyai nukleus.


    b. Alat Peredaran Darah
      Alat peredaran darah ikan terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung ikan terletak di rongga perikardium yang berbatasan dengan insang. Jantung ikan diselimuti oleh selaput yang disebut perikardium. Jantung ikan terdiri dua ruang, yaitu satu serambi dan satu bilik. Serambi tampak berwarna merah tua, sedangkan bilik tampak berwama merah muda. Serambi berdinding tipis, sedangkan bilik berdinding tebal. Di antara serambi dan bilik terdapat klep. Di ujung bilik terdapat bulbus arteriosus. Bulbus arteriosus merupakan pangkal dari aorta ventralis. Di serambi terdapat sinus venosus yang menerima darah dari seluruh tubüh.


Pembuluh darah ikan terdiri atas pembuluh nadi, pembuluh balik, dan pembuluh kapiler. Pembuluh nadi yang besar disebut aorta, letaknya di bagian dorsal atau punggung. Pembuluh darah aorta bercabang-cabang menjadi pembuluh nadi atau arteri. Pembuluh nadi bercabang lagi membentuk pembuluh kapiler.

Darab dari  serambi jantung dipompa menuju ke bilik. Selanjutnya, dipompa ke insang melalui pembuluh nadi insang. Di dalam insang, darah mengikat oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Darah dari insang berkumpul dalam aorta, kemudian dialirkan ke seluruh tubuh membawa sari-sari makanan dan oksigen menuju ke sel-sel tubuh. Karbon dioksida dan zat-zat sisa lainnya diangkut oleh darah melalui pembuluh balik menuju ke serambi jantung, begitulah seterusnya.

      c. Sistem Peredaran Darah


     Sistem peredaran darah ikan merupakan sistem peredaran darah tunggal dan tertutup. Peredaran darah tunggal, artinya dalam satu kali beredar keseluruh tubuh, darah melewati jantung hanya satu kali. Jadi, darah yang melewati jantung adalah darah “kotor”. Urutan peredaran darah ikan dapat diikhtisarkan sebagai berikut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar